Senin, 08 Agustus 2016

Cara Cepat dan Jitu Meredakan Amarah

Marah adalah hal yang sering dirasakan manusia, entah itu karena sakit hati, kecewa, tersinggung, dan lain-lain. Namun, perlu juga diketahui bahwa perilaku pemarah tidak baik bagi kesehatan jiwa atau rohani kita, karena dapat membuat penderitanya menjadi semakin menjadi beban dan juga dapat menyebabkan setres. Selain dari dampak negatif bagi kesehatan rohani, marah juga dapat berdampak pada kesehatan jasmani. Salah satunya adalah penyakit jantung dan tegangnya urat darah pada leher.
Dalam ajaran Islam, marah dapat dihilangkan dengan cara membaca ta'awwudz "a'udzubillahi minas-syaithanirrajiim" yang artinya aku berlindung kepada Allah dari godaan syatan yang terkutuk.
Tidak ada manfaat yang dapat diperoleh dari rasa marah, justru masalah kian menambah jika hal ini tidak segera dihilangkan atau diredakan.
Berikut kebiasaan-kebiasaan atau amalan yang dapat dilakukan ketika sedang mengalami marah:

  1. Diam, untuk beberapa saat menahan rasa marah semabari memikirkan hal-hal lain yang positif
  2. Jika cara di atas belum berhasil, maka duduklah tenangkan diri dengan posisi duduk yang nyaman. Jika memungkinkan bacalah Istighfar atau memohon ampun kepada Sang Maha Pencipta sebanyak banyaknya
  3. Masih belum mempan? Segeralah berwudhu. Tentu hal ini tidaklah asing lagi bagi umat Islam. Rasulullah menerangkan dalam hadistnya yang berbunyi "Kemarahan itu dari syaithan, sedangkan syaithan tercipta dari api, api hnaya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah, berwudhulah (HR. Abu Dawud).
    Kemungkinan sementara yang dapat disimpulkan, jika kemarahan adalah angka "1" maka dengan adanya wudhu maka dapat berkurang menjadi 1/4, 1/2 atau bahkan 3/4 dari keseluruhan bagian marah tersebut
  4. Nah untuk menghilangkan rasa marah yang masih tersisa tersebut cobalah untuk melakukan shalat. Hal ini juga tidak asing lagi bagi umat Islam. Bahkan Rasulullah menerangkan dalam hadistnya yang berbunyi "Ketahuilah sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia, tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah pada lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)" (H.R Tirmidzi). Bersujud dalam konteks ini adalah melakukan shalat sunah minimal 2 rakaat. Dengan adanya keinginan untuk melakukan shalat sunah terdoronglah diri untuk meninggalkan khalayak ramai atau menghindar dari tempat penyebab timbulnya rasa marah.
Demikian Cara Cepat dan Jitu Meredakan Amarah, semoga kegiatan yang telah diterangkan di atas dapat bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Created By Sora Templates